SEJARAH KERAJAAN MATARAM

BAB I
PENDAHULUAN
KERAJAAN MATARAM KUNO
Bhumi Mataram merupakan daerah pusat dari kerajaan Mataram yang terletak di Jawa Tengah. Wilayah tersebut dikelilingi oleh pegunungan dan gunung-gunung serta merupakan daerah tertutup namun subur. Kesuburan tanah itu memudahkan pertambahan penduduk, sehingga peranan dan kekuatan masyarakat di daerah itu cukup besar dan merupakan kekuatan utama bagi Negara darat. Sedangkan mata pencaharian utama dari rakyat Mataram adalah dibidang pertanian, disebabkan karena di sebelah selatan Bhumi Mataram adalah lautan Indodesia sehingga sulit untuk dilayari. Sedangkan pelayaran dan perdagangan lebih banyak dilakukan melalui pantai utara pulau jawa yang jaraknya jauh dari Bhumi Mataram.

LATAR BELAKANG
1. Dinasti Sanjaya
1.1. Sumber Sejarah
Prasasti Canggal (732 M) Prasasti ini dibuat pada masa pemerintahan Raja Sanjaya yang berhubungan dengan pendirian lingga sebagai lambang dari Dewa Siwa. Sehingga agama yang dianutnya adalah agama Hindu.
Prasasti Balitung (907 M) Prasasti ini adalah prasasti tembaga yang dikeluarkan oleh Raja Diah Balitung yang sehubungan dengan pemberian hadiah tanah kepada kelima orang patihnya karena telah berjasa besar terhadap kerajaan. Dalam prasasti itu pula disebutkan nama Raja yang pernah memerintah pada kerajaan mataram dan Dinasti Sanjaya.
Kitab Carita Parahyangan Kitab ini menceritakan tentang hal ikhwal raja-raja Sanjaya.
1.2. kehidupan Politik
Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya Menurut Prasasti Canggal (732 M), Raja sanjaya adalah pendiri Kerajaan Mataram dari dinasti Sanjaya. Di dalam masalah keagamaan, pemujaan yang tertinggi di Kerajaan Mataram diberikan kepada Dewa Siwa yang di anggap sebagai Dewa tertinggi, dan untuk memuja Dewa itu didirikanlah candi-candi.
Raja Sanjaya meninggal kira-kira pertengahan abad ke-8 M, Ia digantikan oleh Rakai Panangkaran. Berturut-turut pengganti Rakai Panangkaran adalah Rakai Warak dan Rakai Garung.
Sri Maharaja Rakai Pikatan setelah rakai garung meninggal Rakai pikatan naik tahta. Sebagai raja ia mempunyai cita-cita untuk menguasai seluruh wilayah Jawa tengah. Oleh karena itu jalan yang ditempuh Rakai Pikatan adalah meminang putri dari Kerajaan Syailendra yang bernama Pramowardani. Untuk mencapai cita-citanya Rakai Pikatan mendesak Pramodharwardani agar mau menarik tahtanya kembali dari Balaputra Dewa, sehingga meletuslah perang saudara . dan dalam perang itu Raja Balaputra Dewa dapat dikalahkan dan lari ke Kerajaan Sriwijaya.
komplek candi Prambanan,
pada masa pemerintahan
Rakai Pikatan

Sri Maharaja Rakai Kayuwangi dalam menyatukan pemerintahannya, Rakai Kayuwangi dibantu oleh suatu dewan penasehat merangkap Staf pelaksana yang terdiri atas lima orang patih dan di ketuai oleh seorang Mahapatih. Disamping itu Rakai Kayuwangi berusaha keras untuk memajukan pertanian. Dan dalam bidang keagamaan perhatian Raja sangatlah besar ini dapat dibuktikan dari penemuan prasasti didaerah Dieng dan Plaosan.
Sri Maharaja Rakai Watuhumalang masa pemerintahannya tidak dapat diketahui dengan jelas, karena prasasti-prasasti yang ditemukan tidak ada yang menyebutkan masa pemerintahannya.
Sri Maharaja Watukura Diah Balitung Raja Diah Balitung adalah seorang Raja Mataran yang besar dan cakap. Ia berhasil mengatasi masalah yang dihadapi kerajaan Mataram dan mempersatukan kembali kerajaan–kerajaan yang hampir terpecah belah, bahkan daerah kekuasaannya meluas hingga ke Jawa Timur. Diah Balitung memerintah kerajaan Mataram sampai tahun 910 M. Peninggalan Prasasti terpenting pada masa pemerintahannya adalah Prasasti Mantyasih (kedu) yang berisi tentang silsilah Raja-raja Mataram dari Raja sanjaya sampai dengan Raja Diah Balitung.
Sri Maharaja Daksa pengganti Diah Balitung adalah Daksa. Sebelum menjadi Raja Mataram ia menjabat sebagai Rakryan I Hino. Pada masa pemerintahannya pembuatan Candi Prambanan berhasil diselesaikan.
Sri Maharaja Rakai Wawa pengganti Raja Tulodhong adalah Rakai Wawa, dalam menjalankan pemerintahannya Ia dibantu oleh Mpu Sindok yang menjabat sebagai Rakryan I Hino. Setelah Rakai wawa meninggal ia digantikan oleh Mpu sindok. Namun karena rasa khawatir atas serangan kerajaan Sriwijaya maka Mpu sindok memindahkan pusat pemerintahannya ke Jawa Timur, sejak itu, berakhirlah kekuasaan Kerajaan Mataram di Jawa Tengah.
1.3. Kehidupan Ekonomi
Secara alamiah, alam Bhuni Mataram tertutup dari dunia luar sehingga kerajaan sulit berkembang. Dengan keadaan alam seperti ini, rakyat Kerajaan Mataram tidak dapat mengembangkan aktivitas perekonomiannya dengan pesat. Pada masa pemerintahan Kayuwangi, berkembang usaha-usaha untuk memajukan pertanian. Sementara pada masa pemerintahan Raja Balitung, kehidupan perekonomian mulai berkembang. Raja memerintahkan pembangunan pusat-pusat perdagangan seperti disebutkan dalam Prasasti Purworejo (tahun 900 M). pada Prasasti Wonogiri (903 M) diterangkan bahwa desa-desa yang terletak di kanan kiri sungai BengawanSolo dibebaskan dari pajak dengan catatan, penduduk desa itu harus menjamin kelancaran hubungan lalu lintas melalui sungai tersebut. Itu menunjukan bahwa Raja Balitung sudah berusaha menjamin soal pengankutan.
1.4. Kehidupan Kebudayaan
Keturunam Raja sanjaya tetap beragama Hindu dengan wilayah kekuasaan meliputi Jawa Tengah bagian utara. Mereka mendirikan candi-candi Hindu didataran tinggi Dieng dengan masa pembangunan berkisar tahun 778-850 M. berkat kecakapan dan keuletan Rakai Pikatan, semangat kebudayaan Hindu dapat dihidupkan kembali. Pada zaman Rakai Pikatan dibangun candi-candi hindu yang lebih besar, seperti candi Prambanan (Candi Loro Jongrang).


2. Dinasti Syailendra
Pada pertengahan abad ke 8 M, di Jawa Tengah bagian selatan yaitu didaerah Bagelan dan Yogyakarta, memerintah seorang raja dari Dinasti Syailendra dan kerajaannyapun dikenal dengan Kerajaan Syailendra.
Candi Kalasan,
peninggalan Dinasti Syailendra
800 M
2.1. Sumber sejarah
Prasasti Kalasan (778 M) Prasasti ini menyebutkan tentang seorang Raja dari Dyinasti Syailendra yang berhasil menunjuk Rakai Panangkaran untuk mendirikan sebuah bangunan suci bagi Dewi Tara dan sebuah bihara untuk para pendeta.
Prasasti Kelurak (782 M) Prasasti ini menyebutkan pembuatan arca Mansjuri yang merupakan perwujudan sang Budha , Wisnu, dan Sanggha. Prasasti ini menyebut raja yang memerintah saat itu bernama Raja Indra.
Prasasti Ratu Boko (856 M) Prasassti ini menyebutkan kekalahan Raja Balaputra Dewa dalam Perang saudara melawan kakaknya Pramodharwardani dan selanjutnya melarikan diri ke Sriwijaya.
Prasasti Nalanda (860 M) Prasasti ini menyebutkan tentang asal usul Raja Balaputra Dewa. Disebut bahwa Raja Balaputra Dewa adalah putra dari Raja Samarotungga dan cucu dari Raja Indra (kerajaan Syailendra di Jawa Tengah)
2.2. Kehidupan Politik
Pada akhir abad ke8 M, Dinasti sanjaya terdesak oleh dinasti lain, yaitu Dinasti Syailendra. Peristiwa ini terjadi ketika Dinasti Sanjaya diperintah oleh Rakai Panangkaran.hal itu dibuktikan malalui Prasasti Kalasan (778 M).
Berdasarkan Prasasti yang telah ditemukan dapat diketahui raja-raja yang pernah memerintah Dinasti Syailendra, di antaranya :
• Raja Bhanu (752-775 M)
• Raja Wisnu (775-782 M)
• Raja Indra (782-812 M)
• Raja Samaratongga (812-833 M)
• Raja Balaputra Dewa (833-856 M)
• Ratu Pramodharwardani (856 M)
Dinasti Syailendra muncul dalam sejarah Mataram tidak lebih dari satu abad lamanya. Selanjutnya yang memperkokoh pengaruh kekuasaan Syailendra terhadap sriwijaya adalah karene Raja Indra menjalankan perkawinan politik.
Pengganti Raja Indra bernama Samarottungga, pada zaman kekuasaannya dibangun Candi Borobudur. Namun sebelum pembangunan Candi Borobudur selesai, Raja Samarothungga meninggal dan digaantikan oleh putranya yang bernama Balaputra Dewa yang merupakan anak dari selir.. Setelah Pramodharwardani menikah, dengan Rakai Pikatan terjadi berbagai perubahan, sehingga terjadi perang saudara antara Pramodharwardani dengan Balaputra Dewa. Dalam perang tersebut Balaputra Dewa Kalah dan melarikan diri ke Sriwijaya, serta langsung diangkat menjadi Raja di Sriwijaya.
2.3. Kehidupan Sosial
Lehidupan social Kerajaan Syailendra tidak dapat diketahui secara pasti, namun melalui bukti-bukti peninggalan berupa candi-candi para ahli menafsirkan bahwa kehidupan social masyarakat Kerajaan Syailendra sudah teratur.
2.4 . kehidupan Budaya
Kekuasaan Syailendra meninggalkan banyak bangunan candi yang megah dan besar nilainya, Candi-candi yang terkenal antara lain Candi Mendut, Pawon, Borobudur, Kalasan, dan Sewu.


BAb II
RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang menjadi pemicu sehingga terjadinya perang saudara antara Kerajaan Syailendra dengan Kerajaan Mataram saat kekuasaan Rakai Pikatan?
2. Bagaimanakah akhir dari kekuasaan Kerajaan Mataram di Jawa Tengah?
3. Bagaimanakah langkah yang di ambil pada masa pemerintahan Rakai Balitung untuk menumbuhkan kehidupan perekonomian di Kerajaan Mataram?
4. Sumber sejarah Kerajaan Syailendra tidak begitu banyak yang berhasil diketahui, namun ada beberapa Prasasti yang berhasil diketemukan. Bagaimanakah gambaran sejarah yang dikemukakan dari Prasasti-Prasati yang berhasil diketemukan tersebut?
5. Ditujukan kedaerah manakah politik ekspansi yang dilakukan dinasti syailendra pada masa pemerintahan Raja Indra?


BAB III
PEMBAHASAN

1. Sebagai Raja, Rakai Pikatan mempunyai cita-cita untuk menguasai seluruh wilayah Jawa Tengah, namun harus berhadapan dengan Kerajaan Syailendra yang memiliki kekuatan yang lebih besar, maka perang tidak mungkin dilaksanakan. Oleh karena itu Rakai Pikatan meminang putri dari Kerajaan syailendra Yang bernama Pramodharwardani. Untuk meluluskan cita-citanya Rakai Pikatan mendesak Pramodharwardani agar menarik tahtanya kembali dari adik tirinya Balaputra dewa, sehingga meletuslah perang saudara. Dalam perang itu Raja Balaputra Dewa dapat dikalahkan dan lari ke Kerajaan Sriwijaya dan langsung diangkat menjadi raja di Sriwijaya.
2. Raja Rakai Wawa dalam menjalankan pemerintahannya dibantu oleh Mpu sindok, yang menjabat sebagai Rakryan I Hino. Dan setelah Rakai Wawa meninggal, Mpu Sindok menggantikan Posisi sebagai Raja. Namun karena rasa Khawatir terhadap serangan-serangan yang dilancarkan oleh Sriwijaya, Mpu sindok memindahkan pusat pemerintahannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Semenjak itulah akhir dari kekuasaan Kerajaan Mataram di Jawa Tengah.
3. Pada masa Pemerintahan Raja Balitung kehidupan perekonomian mulai berkembang. Raja memerintahkan pembangunan pusat-pusat perdagangan seperti disebutkan dalam Prasasti Purworejo (900 M). pada Prasasti Wononogiri (903 M) menerangkan bahwa desa-desa yang terletak di kanan kiri sungai Bengawansolo dibebaskan dari pajak dengan catatan, penduduk desa itu harus menjamin kelancaran hubungan lalu lintas melalui sungai tersebut. Kejadian itu menunjukan bahwa Raja Balitung sudah berusaha menjamin soal pengangkutan.
4. Prasasti Kalasan (778 M) Prasasti ini menyebutkan tentang seorang Raja dari Dyinasti Syailendra yang berhasil menunjuk Rakai Panangkaran untuk mendirikan sebuah bangunan suci bagi Dewi Tara dan sebuah bihara untuk para pendeta.
Prasasti Kelurak (782 M) Prasasti ini menyebutkan pembuatan arca Mansjuri yang merupakan perwujudan sang Budha , Wisnu, dan Sanggha. Prasasti ini menyebut raja yang memerintah saat itu bernama Raja Indra.
Prasasti Ratu Boko (856 M) Prasassti ini menyebutkan kekalahan Raja Balaputra Dewa dalam Perang saudara melawan kakaknya Pramodharwardani dan selanjutnya melarikan diri ke Sriwijaya.
Prasasti Nalanda (860 M) Prasasti ini menyebutkan tentang asal usul Raja Balaputra Dewa. Disebut bahwa Raja Balaputra Dewa adalah putra dari Raja Samarotungga dan cucu dari Raja Indra (kerajaan Syailendra di Jawa Tengah)
5. Politik ekspansi atau perluasan wilayah ini, ditujukan untuk menguasai daerah-daerah sekitar selat Malaka . dan selanjutnya yang memperkokoh pengaruh kekuasaan Syailendra terhadap Sriwijaya adalah karena Raja Indra menjalankan perkawinan politik, Raja Indra mengawinkan putranya yang bernama Samarottungga dengan putri Raja Sriwijaya.






BAB IV
KESIMPULAN

Kerajaan Mataram terletak di Jawa tengah dengan daerah pusatnya disebut Bhumi Mataram. Wilayah tersebut merupakan daerah tertutup, namun subur. Bukti-bukti berdirinya dinasti Sanjaya dapat diketahui melalui Prasasti Canggal (732 M), Prasasti Balitung, dan kitab carita Parahiyangan. Kerajaan Mataram diperintah oleh Raja-raja keturunan dari Dinasti Sanjaya. Menurut Prasasti Canggal (732 M), Raja Sanjaya adalah pendiri kerajaan Mataram dari dinasti sanjaya. Raja Sanjaya memerintah dengan sangat adil dan bijaksana, sehingga rakyatnya terjamin aman dan tentram. Raja sanjaya meninggal kira-kira pertengahan abad ke -8 M. ia digantikan oleh Rakai Panangkaran. Berturut-turut pengganti Rakai Panangkaran adalah Rakai Warak dan Rakai Garung. Kemudian untuk selanjutnya diteruskan oleh Raja-raja yang pernah berjasa di Kerajaan Mataram Antaranya ; Sri Maharaja Rakai Pikatan, Sri Maharaja Kayuwangi,Sri Maharaja Rakai Watuhumalang, Sri Maharaja Watukura Diah Belitung, Sri Maharaja Daksa, Sri Maharaja Rakai Wawa, Dan yang terakhir Mpu Sindok. Pada masa pemerintahan Raja Balitung.
Kehidupan perekonomian mulai berkembang Raja memerintahkan pembangunan pusat-pusat perdagabgan, dan desa-desa yang terletak dipinggir kiri kanan sungai Bengawan Solo di bebaskan dari pajak dengan catatan, penduduk desa setempat harus menjamin kelancaran hubungan lalu lintas melalui sungai tersebut. Kejadian tersebut menunjukan bahwa Raja Balitung sudah berusaha menjamin soal pengangkutan.
Keturunan Raja Sanjaya tetap beragama Hindu dengan wilayah kekuasaan meliputi Jawa Tengah bagin Utara. Mereka mendirikan Candi-candi Hindu didataran tinggi Dieng dengan masa pembangunannya berkisar tahun 778-850 M.
Pada pertengahan abad ke -8 M, di Jawa Tengah bagian selatan yaitu didaerah Bagelan dan Yogyakarta, memerintah seorang Raja dari Dinasti Syailendra. Kerajaannya juga disebut dengan kerajaan Syailendra. Prasasti-prasasti yang ditemukan dan menjadi sumber sejarah diantaranya; Prasasti Kalasan (778 M), Prasasti Kelurak (782 M), Prasasti Ratu Boko (856 M), Prasasti Nalanda (860 M).
Pada akhir abad ke -8 M, dinasti Sanjaya terdesak oleh dinasti Syailendra. Peristiwa ini terjadi ketika Dinasti Sanjaya diperintah oleh Rakai Panangkaran, hal itu dibuktikan melalui prasasti Kalasan (778 M). dinasti Syailendra muncul dalam panggung sejarah Mataram tidak lebih dari satu abad lamanya. Kehidupan social Kerajaan Syailendra tidak dapat diketahui secara pasti. Namun melalui bukti-bukti peninggalan berupa candi-candi, para ahli menafsirkan bahwa kehidupan social masyarakat Kerajaan Syailendra sudah teratur. Kekuasaan Syailendra meninggalkan banyak bangunan Candi yang megah dan besar nilainya baik dari segi kebudayaan, kehidupan masyarakat dan perkembangan kerajaan.


Selengkapnya...

BIOGRAFI KEMATIAN

BIOGRAFI KEMATIAN

…. Dalam setiap tanya yang mendesak, lalu mengumpat disetiap sudut mata hatiku
ada perih dalam lukaku

mengenang peperangan yang berakhir dengan kematian
sebuaah kekalahan
sebuah akhir dari derap perjuangan
ini tertulis diantara pecahan rambutku
seperti tetesan matahari
terhampar menjadi duri yang menyala
membara membakar setiap jengkal langkah yang pernah tertinggal
rintihan demi rintihan mengambang dalam senyap kabut
bagaikan oase oase yang memendam diri dipadang pasir
aku dahaga ! teriaku menjelang penghabisan malam itu
kau ketakutan padahal terompet dan genderang perangku telah lama pecah menjadi serpihan es yang membeku
dan bendera putih telah kutancapkan dimedan laga
kau takut. Lolongan serigala malam membangkitkan aku dari tidur panjang
dan saluang* kesedihan yang melenggking dan menjerit jerit itu pertanda hari pembalasan telah dekat
tidak !!
aku terlalu lelap tidurku seperti dalam cerita Ashabul kahpi**
tak ada mimpi dalam lelapku
yang membuat bibir kaku ini tersenyum beku
selain mendengar dengan hatiku
melihat dengan nuraniku
kau tenggelam dalam gelak dan tawa bahagia

ini sepenggal naskah drama
dari sepotong cerita yang belum usai
dalam metamorfosaku
ditengah bait puisi
yang pernah membuatkan prasasti mati untukku



* seruling khas minangkabau
** cerita tentang tujuh orang muslim dan sekor anjingnya yang ditidurkan tuhan didalam goa selama 350 tahun



17/05/2005


Selengkapnya...

MENGEJA BAHASA DARAH

MENGEJA BAHASA DARAH

Demi
Kehormaatan
Hak
Harapan
Mimpi
Kewajibaan
Kekuasaan
Harga diri

Mengalirlah sungai sungai merah
Membelah lembah
yang tenggelam dalam teka teki

Badik yang berkarat
Saksi bisu masa lalu
Jerit tangis
Lenguh kematian
Gemeretak kemarahan
Terdengar dari setiap pengadilan tanpa pembelaan

Bukan soal keadilan
tapi apa artinya tuhan
jika badik terus menebar maut



KOSTPS:17/05/2005
Selengkapnya...

IDENTITAS

IDENTITAS

“Suatu identitas dipertanyakan hanya ketika Ia terancam, seperti ketika siperkasa mulai runtuh atau ketika yang celaka mulai bangkit atau ketika siorang asing masuk lewat gerbang…”
( james baldwin,the prince of the ticket )




Negriku terbakar bara dalam sekam yang sudah mengandap sejak 59 tahun silam
“ Bhineka tunggal ika ” terlepas dari cengkraman garuda yang perkasa, maka :
bersimbahlah darah di serambi mekah
berkibarlah bintang kejora di bumi papua
maluku selatan mengeliat memimpikan kemerdekaan
timor timur…..

kubaca kembali gemetar sejarah yang terpahat dalam muka nisan yang buram.
aku tersesat dalam setiap cerita orde yang pernah berkuasa
kepalsuan, kebohongan, kemunafikan tertulis disana dengan darah dan air mata, dalam setiap lembar catatan kelam negriku yang terkapar dalam semboyan jargon jargon pembangunan yang terucap dengan kata kata usang
dari rakyat
oleh rakyat
untuk rakyat
wahai …!!!
Sang penjaring matarahari. Rakyat mana yang kau maksud ?
Aku, mereka, atau kau yang selalu berpesta dalam luka luka kami dan berdansa diatas mayat kami yang terbujur tak terkubur
Lihatlah mayat mayat berjalan mencari tempat bersemayam
Karna rumahnya digusur hingga rata dengan tanah untuk dalih kebersihan dan ketertiban kota

Katanya negriku negri yang makmur tapi kenapa 90% rakyatnya dibawah garis kemiskinan
Tanah tanah yang terbentang luas beralih menjadi milik penguasa negara
Disulap sim salabim ada kadabra menjadi lapangan golp, menjadi perkebunan sawit menjadi real estate meskipun tanpa IMB
Hinga matahari pun suatu hari nanti akan menjadi milik pribadi dan kami terkapar kegelapan dikolong kolong jembatan

Negriku menjadi buih yang sekarat dalam pandangaan mata dunia
Merintih dalam kesombongan masa lalu yang terkikis habis
Seperti palestina yang setiap detik memagut maut dari milyaran deru peluru dan gemeretak kaki kaki baja yang menggilas mimpi yang ambigu dalam warna darah

Negriku kehilangan nama dimuka bangsa bangsa dunia
Kehilangan identitas
Ditengah gejolak arus kebebasan yang kebablasan

11/05/2005
*untuk negriku yang menggeriakan

Selengkapnya...

INDUSTRI

INDUSTRI

:Untuk ayahku yaang selalu bergelimang lumpur

Moyangku petani
Kakeku petani
Ayahku petani
Aku juga seorang petani
Tapi aku tak lagi bisa bertani
Sawahku tak lagi ditanami padi
Tapi otot baja dan kawat besi

Haruskah aku pergi kekota
Menjemput mimpi mimpi yang belum pasti
Atau aku tetap disini menanam padi diatas genting
dan mengairinya dengan air mata

industri menjadi raja
disawahku yang direbut paksa
oleh tangan tangan bergelimang harta

sungguh aku tak benci industri
tapi bukan yang tanpa hati


Agrabinta (2004)
any time

Selengkapnya...

TUHAN AKU TAKUT DAN SANGSI

TUHAN AKU TAKUT DAN SANGSI

Tuhan
Aku telah mengembara ditujuh samudra
Menjelajah dari sisi timur sampai ketepi barat
Untuk merebahkan puing puing
Kegelisahan jiwa

Tuhan
Dipucuk bumi
Aku menyendiri dihadapan api
Menyanyikan lagu lagu sangsi
Mencoba tuk memahami keagungan mu
Diantara gunung gunung yang gemetar
Ditengah deru badai yaang menghentak hentak

Tuhan
Aku berbicara dalam keterasingan jiwa
Dalam dunia orang orang yang tak berhati
Yang bercinta dengan fatamorgan semesta

Tuhan
Jangan !
Jangan,kau binasakan keagunganmu
dimataku
jauhkan murkamu dari bangsaku
aku menyeru kepadamu
setelah api menghanguskan keangkuhanku
setelah badai mengguncang pijakanku
disuatu hari digelap gulita
dalam kelam dan kabut


01/06/2005


Selengkapnya...

JUM`AT 10 .40

( allohuakbar allohuakbar )
Suaramu menyeru
Memanggilku dalam cengkraman sesat
serta keterasingan jiwa

Untuk kembali kedalam pelukmu

Lewat hangus sujudku

( l a i l a h a i l a l l oh )Aku tetap mendengkur

2005



Selengkapnya...