KEBENARAN ITU PERNAH LAHIR

KEBENARAN ITU PERNAH LAHIR


Kebenaran itu lahir dari kesalahan
dan kesalahan adalah wujud awal dari kebenaran
bagi jiwa-jiwa yang mau befikir
(ridwan goenawan firdaus:book of fire )



PAGE I
Untuk semua manusia yang mencintai teka teki dari barat sampai timur, aku berhutang banyak kepada mereka, baik secara langsung dengan penalaran logis maupun dengan dogma-dogma mistis timur tengah.
Untuk mencapai pemahaman tingkat tinggi, sebagai realisasi mimpi-mimpi yang lahir dari berbagai guncangan emosi imajinasi, maka akan terlahir sebuah dorongan untuk membuat simpulan dari berbagai pertentangan. Meskipun realitas mimpi itu kadang berwujud abstrak dan surealis, akan tetapi bukan tanpa kesadaran aku memaknai mimpiitu sebagai ilusi indah di dalam dunia yang pantastik.

Kebenaran ilusi merupakan penghargaan tertinggi yang akan memberitahukan kesempurnaan dari dasar teosofi kekurangan seperti halnya tragedi bapak moyang manusia adam dan hawa yang terperangkap dalam dasar khayalan kenikmatan, aku sama seperti banyak orang yang pernah berbuat salah, aku terperangkap dalam selubung maya yang masing-masing memiliki kehidmatan ilusi serta realisasi mimpi yang seakan tampak nyata. Aku bagaikan mahkluk ganas yang mengamuk dalam kepungan bethoven yang menyanyikan lagu tentang kegelisahan sehingga aku sadari bahwa kita semua adalah budak ilusi.
Dengan menari-nari kita menyatakan diri sebagai anggota komunitas yang gagap mengatakan tidak dan tak berani menyatakan sikap, kita tidak memahami bahwa hakikat adalah garis logis dan kontur-kontur warna yang membentuk satu rangkaian suasana jelas dalam relief di dinding jiwa dari pahatan pengetahuan yang tak pernah mengatakan benar dan salah sebagai sebuah alternative kesepakatan damai antara nyata dan maya, akan tetapi tidak mudah memaham dulitas emosi dengan satu hati hanya satu kesaksian yang perlu kita dengar yaitu jeritan kesedihan dan teriakan gembiraan.
Untuk mencapai kesepakatan damai itu, kita harus mampu mentransformasikan maya menjadi nyata untuk menunjukan bahwa simbol kebebasan total sudah mencapai puncaknya dengan irama yang demikian harmoni.

PAGE II
Kalau kita telah mampu memahami konsep peleburan ilusi kita harus mampu merealisasikannya di bawah panduan obor suci setengah padam, untuk itu kita harus belajar memahami ilusi yang memiliki garis tebal pemisah yang bernama ruang dan waktu untuk memisahkan kita dari masa lalu, sekarang, dan masa depan agar nyala itu tetap abadi menerangi perjalanan pencarian kita

PAGE III
Jeda dalam putaran waktu adalah ruang untuk kita agar kita mampu merangkaikan masa lalu dan masa sekarang sehingga sejarah akan bangkit kembali seperti mahluk yang hidup kembali untuk bercerita mengenai filsafatkebenaran dari orang orang yang pernah hidup sebagai maestro pada zamannya.
Kelam dan bening itulah warna dan suasana masa depan dalam paparan prediksi dialektika imajinasiku setidaknya yang pernah kutulisakan dalam manuskrif naskah imajinasi sebagai wujud kesesatan nuraniku.Bergetarlah ilusi apabila ruang untuk kenyataan udah bergolak menuntut inkubasi agar menyemburat pecah di udara sebagai bayangan kelam yang kalah


19/18/2009
my HOME

Category:  
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
0 Responses
Leave a Reply